Senin, September 15, 2008

Penjaminan Mutu Sekolah


Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan strategis pendidikan baik karena pengaruh globalisasi ekonomi, revolusi teknologi informasi, maupun perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik ke desentralistik mempunyai implikasi terhadap pendidikan baik pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi. Implikasinya adalah tuntutan dan sekaligus tantangan untuk meningkatkan mutu lulusan (output) pendidikan. Kondisi empirik menunjukkan bahwa mutu lulusan pendidikan terutama pendidikan dasar dan menengah masih sangat memprihatinkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya pendidikan dasar dan menengah pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, antara lain dengan memperkuat kurikulum, kapasitas manajemen satuan pendidikan, kapasitas guru-guru, kapasitas manajemen finansial, dan prioritas kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor pendidikan. Namun berbagai indikator dalam mewujudkan mutu pendidikan masih perlu peningkatan secara signifikan. Sebagian kecil satuan pendidikan menunjukkan peningkatan mutu yang cukup menggembirakan namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan. Maka wajar apabila berbagai pihak mempertanyakan apa yang tidak pas dalam penyelenggaraan penjaminan mutu pendidikan kita.

Permasalahan mutu pendidikan akan sangat terkait dengan begitu banyak variabel dan sangat multidimensi. Achmad Sanusi (1994) menyebut tiga dimensi mutu pendidikan khusus mutu hasil belajar yaitu (1) dimensi mutu mengajar yang sangat terkait dengan faktor-faktor kemampuan dan profesionalitas guru, sehingga kajian terhadap mutu pendidikan akan berarti harus mengkaji masalah mutu guru dan mutu proses pendidikan, (2) dimensi bahan ajar yang berbicara masalah kurikulum dalam arti sejauh mana kurikulum suatu institusi pendidikan relevan dengan kebutuhan anak di masyarakat dan kebutuhan lingkungan pendidikan yang berubah demikian cepat, (3) dimensi hasil belajar. Dimensi yang terakhir ini mencakup baik perolehan nilai-nilai hasil belajar maupun dalam cakupan yang luas yaitu perolehan lapangan pekerjaan dan sekaligus perolehan pendapatan setiap lulusan.

Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen, produsen, dan pihak lain yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Dengan demikian, penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan dasar dan menengah secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Proses penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan merupakan kegiatan mandiri dari satuan pendidikan yang bersangkutan, sehingga proses tersebut dirancang, dijalankan dan dikendalikan sendiri oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Meskipun demikian, di samping menjalankan proses penjaminan mutu atas inisiatif sendiri, pada saat ini satuan pendidikan dapat pula menjalankan proses akreditasi melalui Badan Akreditasi Sekolah (BAS) maupun melibatkan lembaga lain dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan yang diselenggarakannya.

Jumat, September 12, 2008

Golput ga dilarang kan !


Sepuluh dasarwarsa reformasi sejak didengungkan oleh para aktivis kita berlalu. Namun keadaan negara semakin kusut dan amburadul. Rakyat semakin susah mencari penghidupan, pendidikan mahal, beaya rumah sakit mahal, harga sembako tidak realistis lagi dan seabreg masalah negara yang tak kunjung ada solusinya.


Tahun 2009 segera datang dimana ada agenda nasional yang menyedot anggaran trilyunan rupiah hanya untuk melaksanakan suksesi kepemimpinan lima tahunan yakni pemili 2009.


Lepas dari amanat Undang-Undang yang harus dilaksanakan oleh pemegang pemerintahan, rasanya belumlah terobati dan teratasi masalah yang dihadapi rakyat akibat kenaikan harga BBM dan dampaknya, bahan bakar LPJ dan berbagai masalah berkaitan dengan hajat hi


dup rakyat banyak, pemanasan glogal, pengangguran, kemiskinan, disintegrasi negara baik di Aceh, papua, Maluku, dan bencana alam yang tidak pernah henti-hentinya.


Sedangkan para petinggi negara baik eksekutif, legislatif mulai tidak konsen pada tugas kenegaraannya, tetapi mulai pasang kuda-kuda untuk emili tahun 2009. Fenomena uang suap, cek hasil balas jasa, dan macam-macam bentuk KKN lainnya mulai terungkap. Kegelisahan meraka mulai merambah dari tingkat atas sampai akar rumput


Pada sisi lain soal Pilkada yang lebih banyak menimbulkan kekacauan dan disintegrasi antar masyarakat juga ancaman golput alias golongan putih dengan berbagai alasan sehingga membuat ketar-ketir Komisi Pemilihan Umum. Kontroversi golput sejak lama fenomena ini muncul di tengah-tengah masyarakat Indonesia. lalu apa penyebab dari golput tersebut. Anda dapat mengirimkan tulisan untuk membahas masalah golput tersebut. silahkan tulis dan kirim ke blog saya. Semoga tulisan ini menjadi wacana dan menambah wawasan kita dalam menghadapi berbagai masalah kebangsaan yang silih berganti menerjang bangsa Indonesia.


Kamis, September 11, 2008

Realitas Teknologi Pembelajaran

Dunia pendidikan sekarang ini baru saja diributkan dengan trendmark baru yakni implementasi teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Sebetulnya jika dikaji dari teori pembelajaran sendiri kehadiran teknologi informasi bukanlah hal yang baru dalam khasanah konsep dan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena teknologi informasi yang berbasis komputer dengan perangkat serba digital, yang mampu menampilkan pelayanan yang menembus batas ruang dan waktu di muka bumi, inilah mengapa teknologi yang terkesan revolusioner kehadirannya dan mengejutkan manusia di seruluh dunia plus konskuensinya dalam perubahan pola hidup sekaligus juga mempengaruhi dunia pendidikan. Hal inilah mengapa ini menjadi masalah yang banyak manusia merasa harus berusaha keras dan mendadak agar mampu beradaptasi dengan tuntutan jaman. Dalam dunia pendidikan khususnya untuk masalah pembelajaran pun tak luput dari implikasi ini. Konsep pembelajaran juga harus disesuaikan dengan perkembangan jaman. Lebih-lebih dunia pendidikan yang merupakan agen of change pertama yang seharusnya mampu sebagai pemrakarsa perubahan ke arah yang lebih baik dan berkualitas. Namun demikian sederet permasalahan muncul seiring tuntutan perkembangan jaman yang terasa sesak dan berpacu dengan waktu saling kejar kejaran agar tidak dipandang ketinggalan jaman. Sederet masalah tentang pembelajaran tersebut dapat anda sampaikan di blog ini guna saling bertukar informasi sekaligus ngudarasa untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. Akhirnya saya ucapkan, mari bergabung untuk maju bersama dengan belajar dalam suasana kekeluargaan.